
Investasi di pasar saham sudah berkembang dan dikenal luas di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Investasi saham umumnya dilakukan di tempat yang ditunjuk pemerintah, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia. Dengan memahami sektor-sektor yang menjadi tempat pencatatan ratusan perusahaan ini, investor dapat memilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam berinvestasi di berbagai sekuritas. Artikel ini akan menjelaskan daftar perusahaan yang terdaftar di BEI berdasarkan sektor dan mengapa informasi ini penting untuk kamu pahami.
Sebagai bagian dari misi Ruang Belajar Investasi untuk membantu masyarakat memahami investasi dengan cara sederhana. Mari kita bahas sektor-sektor yang ada di BEI dan perusahaan-perusahaan terkemuka di setiap industri.
Sekilas Mengenai Pengelompokan Sektor di BEI
Bursa Efek Indonesia mengkategorikan perusahaan tercatat ke dalam beberapa sektor utama untuk memudahkan klasifikasi dan analisis. Setiap sektor mewakili jenis industri tertentu, seperti keuangan, teknologi, atau energi. Saat ini, BEI menggunakan sistem Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA), yang mengelompokkan perusahaan ke dalam 11 sektor utama. Total perusahaan yang terdaftar di BEI berjumlah 954 perusahaan
Secara umum, sektor-sektor ini akan memperkenalkan Anda kepada perusahaan dan memberikan pandangan yang lebih luas tentang dinamika dalam perekonomian Indonesia. Sektor-sektor ini berfluktuasi berdasarkan tren ekonomi dan kebijakan pemerintah. Misalnya, sektor teknologi telah tumbuh pesat beberapa tahun terakhir ini karena transformasi digital yang besar.
Daftar Perusahaan Berdasarkan Sektor
Berikut adalah daftar perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan sektor di BEI:
1. Sektor Perbankan
Sektor keuangan merupakan salah satu sektor terbesar di BEI. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini antara lain perbankan, asuransi, dan jasa keuangan lainnya. Perusahaan-perusahaan terkemuka di sektor ini antara lain:
- Bank Central Asia (BBCA)
- Bank Mandiri (BMRI)
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- Bank Nasional Indonesia (BBNI)
Sektor keuangan menarik bagi investor karena stabilitasnya dan peluang pertumbuhan yang besar. BBCA, misalnya, dikenal dengan efisiensi operasionalnya dan basis pelanggan yang luas.
2. Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Sektor ini mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi, transportasi, dan pembangunan infrastruktur. Beberapa perusahaan yang terkenal di sektor ini adalah:
- Jasa Marga (JSMR): Berfokus pada pengelolaan jalan tol.
- Waskita Beton (WSBP): Salah satu anak perusahaan WIKA yang fokus memproduksi beton.
- Wijaya Karya (WIKA): Perusahaan konstruksi milik negara.
Proyek-proyek infrastruktur pemerintah kerap mempengaruhi pertumbuhan sektor ini. Misalnya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan seperti WIKA.
3. Sektor Barang Konsumsi Primer / Retail
Sektor ini melibatkan perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, dan farmasi. Perusahaan yang termasuk dalam sektor ini antara lain:
- Indofood Sukses Makmur (INDF)
- Kalbe Farma (KLBF)
- Unilever Indonesia (UNVR)
Perusahaan di sektor retail ini sering menjadi pilihan investasi defensif karena permintaan barang konsumsi primer tetap stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
4. Sektor Teknologi
Sektor teknologi menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Transformasi digital di Indonesia telah mendorong pertumbuhan sektor ini. Beberapa perusahaan di sektor ini adalah sebagai berikut:
- Bukalapak (BUKA)
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
- DMMX Media Maxima (DMMX)
Sektor teknologi memiliki potensi yang sangat tinggi tetapi juga mengandung sejumlah risiko karena volatilitasnya. Kami sering mengingatkan investor untuk berhati-hati ketika berinvestasi di sektor ini dan memastikan mereka memahami risiko yang terlibat.
5. Sektor Energi
Sektor energi mencakup perusahaan yang bergerak dalam kegiatan eksplorasi dan distribusi energi dalam bentuk minyak, gas, batu bara, dan bentuk lainnya. Contoh perusahaan pertambangan di sektor ini meliputi:
- Bukit Asam (PTBA)
- Adaro Energy (ADRO)
- Medco Energi (MEDC)
Seiring dengan semakin populernya agenda hijau di dunia, sebagian besar perusahaan, seperti ADRO, mulai berfokus pada proyek ramah lingkungan.
6. Sektor Industri Pertambangan
Industri pertambangan meliputi eksplorasi, ekstraksi, dan pengolahan sumber daya alam seperti batu bara, emas, nikel, dan minyak bumi. Berikut ini adalah daftar perusahaan pertambangan.
- Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO): Ini adalah salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.
- Vale Indonesia Tbk (INCO): Spesialisasi dalam pertambangan dan pengolahan nikel.
- Aneka Tambang Tbk (ANTM): Terkenal dengan emas, nikel, dan produk logam mulia lainnya.
Sektor ini sangat dipengaruhi oleh harga komoditas global dan kebijakan pemerintah terkait sumber daya alam.
7. Sektor Makanan dan Minuman
Sektor ini mencakup perusahaan yang memproduksi barang konsumsi primer seperti makanan dan minuman.
- Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Pemimpin pasar dalam produksi mie instan dan makanan lainnya.
- Mayora Indah Tbk (MYOR): Dikenal dengan produk makanan ringan dan minumannya, seperti biskuit Roma dan Kopiko.
- Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ): Produsen utama produk susu cair di Indonesia.
Karena produk-produk di sektor ini merupakan kebutuhan primer, maka sektor ini cenderung stabil dan bertahan terhadap guncangan ekonomi.
8. Sektor Manufaktur
Sektor manufaktur meliputi perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang jadi, bahan baku, dan alat berat.
- Astra International Tbk (ASII): Salah satu konglomerat besar yang memiliki divisi manufaktur otomotif.
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Produk makanan dalam kemasan, termasuk mie instan.
- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP): Produksi semen di Indonesia.
Industri ini kerap dianggap sebagai barometer ekonomi karena pertumbuhannya mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Untuk selengkapnya kamu bisa lihat artikel Daftar Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
9. Sektor Farmasi
Sektor farmasi memproduksi obat-obatan, alat kesehatan, dan suplemen untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
- Kalbe Farma Tbk (KLBF): Perusahaan farmasi terbesar di Indonesia
- Kimia Farma Tbk (KAEF): Produsen obat generik dan jasa kefarmasian
- Indofarma Tbk (INAF): Perusahaan farmasi yang memproduksi alat kesehatan.
Pandemi akibat COVID-19 justru membuat sektor ini semakin relevan dan membuka pintu lebar-lebar untuk pertumbuhan lebih lanjut. Penulis pribadi mendapatkan keuntungan 400%+ dari saham INAF hehehe.
10. Sektor Jasa
Perusahaan yang bergerak di sektor jasa dapat bergerak di berbagai bidang, mulai dari jasa pendidikan hingga hiburan.
- Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI): Perusahaan ini bergerak di bidang ritel dan gaya hidup, dengan merek-merek seperti Zara, Starbucks, dll.
- Media Nusantara Citra Tbk (MNCN): Perusahaan ini merupakan salah satu konglomerat media terbesar di Indonesia.
- Erajaya Swasembada Tbk (ERAA): Perusahaan ini merupakan distributor utama produk-produk elektronik, seperti telepon seluler dan gadget lainnya.
Sektor ini juga sangat terdiversifikasi, sehingga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap lapangan kerja.
11. Sektor Transportasi
Sektor transportasi berperan dalam memenuhi kebutuhan logistik dan mobilitas masyarakat. Sektor ini meliputi maskapai penerbangan, perusahaan jasa taksi, dan logistik laut.
- Garuda Indonesia Tbk (GIAA): Perusahaan penerbangan nasional Indonesia.
- Blue Bird Tbk (BIRD): Operator taksi terbesar di Indonesia.
- Samudera Indonesia Tbk (SMDR): Perusahaan logistik dan pengiriman melalui laut.
Ada banyak daftar perusahaan yang bergerak di sektor transportasi. Daftar di atas hanya mencakup beberapa merek yang sudah dikenal.
12. Sektor Properti
Sektor properti terdiri dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan, pengelolaan, dan penjualan properti, termasuk perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, dan perkantoran.
Sektor ini sering digambarkan sensitif terhadap suku bunga dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, di samping permintaan warga negara terhadap propertinya. Dalam rangka pengembangan infrastruktur, perusahaan-perusahaan ini biasanya menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan dan modernisasi urbanisasi Indonesia.
Di antara beberapa perusahaan utama dalam industri ini adalah:
- Lippo Karawaci Tbk. (LPKR): Bergerak di bidang pengembangan properti terpadu, termasuk perumahan, mal, dan rumah sakit.
- Ciputra Development Tbk. (CTRA): Merupakan salah satu pengembang properti terbesar dengan beberapa proyek perumahan dan komersial.
- Summarecon Agung Tbk. (SMRA): Perusahaan ini bergerak di bidang pengembangan kawasan terpadu seperti Summarecon Serpong dan Summarecon Bekas.
Sektor ini akan menjadi pilihan yang menarik untuk investasi jangka panjang karena permintaan akan perumahan dan properti komersial akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi.
Saya sudah merangkum beberapa perusahaan properti di Indonesia. Silahkan kamu pelajari lebih dalam mengenai sektor properti agar semakin cuan!
Cara Mendapatkan Informasi Perusahaan dari BEI
Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, berikut ini beberapa cara untuk mengakses informasi:
- Situs Resmi BEI: Situs resmi BEI menyediakan informasi terperinci mengenai perusahaan-perusahaan yang tercatat, termasuk laporan keuangan dan kode saham.
- Kode Saham: Gunakan kode saham untuk mencari informasi spesifik mengenai suatu perusahaan.
- Aplikasi Keuangan: Analisis lebih lanjut dapat dilakukan menggunakan platform lain seperti RTI Business atau IDX Mobile (aplikasi resmi dari BEI).
Ruang Belajar Investasi juga menyediakan panduan langkah demi langkah mengenai cara menggunakan platform tersebut.
Kesimpulan
Mengenal sektor-sektor di Bursa Efek Indonesia merupakan titik awal yang baik untuk berinvestasi. Mengetahui bagaimana perusahaan-perusahaan disusun dalam sektor-sektor akan membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih strategis dan tepat.
Sebagai penutup, Ruang Belajar Investasi mengingatkan kamu untuk selalu melakukan riset sebelum berinvestasi. Jangan pernah lupa bahwa berinvestasi adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran dan komitmen. Pelajari lebih lanjut dengan terus membaca dari website Ruang Belajar Investasi dan dapatkan wawasan investasi sesuai dengan profil kamu. Salam investasi dan Salam cuan!
Mulailah berinvestasi sekarang dan jadilah bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia!
Tinggalkan Balasan