Press ESC to close

Valuasi dan Harga Wajar Saham PSAB

Menilai apakah sebuah saham layak dibeli tidak cukup hanya dengan melihat pergerakan harganya di pasar. Diperlukan analisis menyeluruh yang mencakup kinerja keuangan, prospek industri, serta pendekatan valuasi yang mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Hal inilah yang menjadi dasar dalam membahas harga wajar saham PSAB, sehingga investor dapat memahami apakah harga pasar saat ini sudah mencerminkan fundamental perusahaan atau lebih banyak digerakkan oleh sentimen.

Salah satu emiten yang sedang menjadi sorotan di sektor pertambangan emas adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Perusahaan ini aktif di penambangan emas melalui tambang-tambang di Indonesia dan Malaysia, dengan kontribusi utama dari site Bakan (Sulawesi) dan Penjom (Malaysia). Dengan fundamental yang menunjukkan perbaikan di semester I 2025 serta katalis besar berupa divestasi proyek emas Doup ke PT United Tractors Tbk (UNTR), PSAB menarik untuk dianalisis lebih dalam.

Profil Singkat PSAB

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) adalah perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fokus utama bisnisnya adalah eksplorasi, pengembangan, dan produksi emas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Sebagai bagian dari kelompok usaha J Resources, perusahaan ini memiliki pengalaman panjang dalam industri pertambangan logam mulia.

PSAB mengelola beberapa tambang emas yang beroperasi di Indonesia dan Malaysia. Aset terbesar sebelumnya adalah proyek emas Doup di Sulawesi Utara, dengan cadangan lebih dari 1,5 juta ons. Namun, pada 2025 PSAB menandatangani perjanjian divestasi proyek tersebut kepada anak usaha UNTR dengan nilai transaksi mencapai USD 540 juta (Rp 8,8-9 triliun). Divestasi ini memberi PSAB tambahan kas yang besar, tetapi juga mengurangi cadangan emas perusahaan secara signifikan.

Kinerja Keuangan PSAB

Kinerja keuangan PSAB dalam dua tahun terakhir menunjukkan dinamika menarik. Setelah mengalami tekanan di 2023 akibat tingginya beban utang dan menurunnya produksi, PSAB berhasil membalikkan keadaan di 2024-2025. Lonjakan harga emas dunia, efisiensi biaya produksi, dan peningkatan kapasitas tambang menjadi pendorong utama perbaikan ini.

Sorotan Kinerja Keuangan (Q2 2025):

  • Laba Bersih Semester I 2025: USD 32 juta
  • Proyeksi Laba Bersih Setahun Penuh 2025: USD 53-63 juta
  • EPS Semester I 2025: Rp 15,6 → proyeksi tahunan Rp 31,2
  • PBV: 2,34×
  • PER: ~39,7×
  • DER: 0,98×

Data di atas menunjukkan laba bersih melonjak lebih dari 3 kali lipat dibanding 2024 (USD 17,7 juta). Hal ini terutama ditopang oleh kenaikan harga emas global dan efisiensi biaya produksi, meskipun beban bunga masih menjadi kendala utama. Secara likuiditas, posisi kas meningkat, tetapi current ratio masih di bawah 1, menandakan kewajiban jangka pendek tetap menjadi tantangan.

Prospek Industri Emas di 2025

Adapun beberapa alasan dan prospek industri Emas tahun ini:

  1. Harga Emas Rekor Tinggi
    Harga emas dunia menembus USD 3.700-3.800/oz, rekor tertinggi sepanjang masa. Tren ini didorong oleh ketidakpastian geopolitik, pelemahan dolar AS, dan tingginya permintaan investor global terhadap aset safe haven. Selama harga emas bertahan tinggi, emiten seperti PSAB berpotensi menjaga margin yang sehat.
  2. Cadangan Emas Terbatas
    PSAB menghadapi tantangan cadangan emas yang menipis pasca-divestasi Doup. Cadangan emas yang tersisa di tambang Penjom dan Bakan relatif kecil dibandingkan potensi Doup. Artinya, meskipun laba jangka pendek naik, prospek jangka panjang akan lebih terbatas jika tidak ada akuisisi atau eksplorasi baru.
  3. Dukungan Makro dan Kurs
    Pelemahan rupiah terhadap dolar memberi tambahan pendapatan bagi emiten tambang emas berbasis ekspor. Karena penjualan emas didominasi dalam dolar, fluktuasi kurs rupiah bisa memperkuat pendapatan dalam laporan keuangan.
  4. Risiko Utama
    Volatilitas harga emas, fluktuasi biaya energi, serta risiko operasional di tambang menjadi faktor penentu profitabilitas. Penurunan harga emas 10% saja dapat menggerus margin laba secara signifikan.

Pendekatan Penilaian Saham PSAB

Menentukan apakah saham PSAB layak koleksi tidak hanya bergantung pada laba sesaat, tetapi juga pada seberapa jauh harga pasar mencerminkan nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, digunakan tiga pendekatan: PER, PBV, dan DCF.

1. Valuasi Berdasarkan PER

PER (Price to Earnings Ratio) mengukur berapa kali investor bersedia membayar untuk setiap rupiah laba bersih. Dengan EPS proyeksi 2025 sebesar Rp 31,2 dan asumsi PER wajar di sektor tambang emas 20-30×, estimasi harga wajar PSAB berada di kisaran Rp 624-936. Harga pasar saat ini (Rp 545) masih di bawah nilai wajar versi PER moderat, sehingga saham terlihat undervalued dari perspektif ini.

2. Valuasi Berdasarkan PBV

PBV (Price to Book Value) membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham. Dengan BVPS Rp 264,85, maka jika investor memberi valuasi 2× PBV, harga wajar sekitar Rp 530. Jika PBV mencapai 3×, harga wajar sekitar Rp 795. Dengan harga pasar Rp 545, saham PSAB masih dalam kisaran wajar berbasis PBV.

3. Valuasi Berdasarkan DCF

DCF (Discounted Cash Flow) menilai saham berdasarkan proyeksi arus kas bebas ke depan. Dengan proyeksi konservatif, nilai intrinsik PSAB hanya Rp 104 per saham. Skenario optimistis memberi nilai Rp 223 per saham. Jika memasukkan hasil divestasi Doup, nilai naik menjadi Rp 247–366 per saham. Bahkan setelah utang dilunasi total dengan dana divestasi, valuasi DCF hanya mencapai Rp 276 per saham. Dari sisi DCF, harga pasar saat ini (Rp 545) jauh di atas nilai intrinsik.

Risiko dan Tantangan PSAB

Adapun beberapa risiko dan tantangan yang dimiliki oleh PSAB:

  1. Ketergantungan Harga Emas
    Laba PSAB sangat fluktuatif mengikuti harga emas dunia. Jika harga emas turun, margin bisa tergerus cepat. Hal ini membuat kinerja perusahaan sangat bergantung pada faktor eksternal yang sulit diprediksi.
  2. Cadangan Menyusut
    Setelah melepas Doup, cadangan emas PSAB berkurang tajam. Tanpa tambahan cadangan baru, umur produksi tambang bisa lebih pendek. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan pendapatan jangka panjang.
  3. Struktur Utang
    Meski DER sudah menurun ke 0,98×, kewajiban jangka pendek masih tinggi. Likuiditas menjadi tantangan utama, dan tanpa divestasi, risiko gagal bayar bisa meningkat.
  4. Sentimen Pasar
    Sebagian besar kenaikan harga saham PSAB didorong spekulasi ritel. Investor ritel seringkali menilai saham tambang emas hanya dari tren harga emas, tanpa mempertimbangkan fundamental cadangan dan kapasitas produksi.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis kinerja keuangan, prospek industri, dan berbagai pendekatan valuasi menunjukkan bahwa PSAB saat ini lebih banyak dihargai karena sentimen dibandingkan fundamental.

  • Secara PER dan PBV, harga PSAB masih terlihat wajar hingga sedikit undervalued.
  • Secara DCF, nilai intrinsik jauh di bawah harga pasar.
  • Divestasi Doup memberi katalis besar, tetapi dampaknya hanya sekali waktu, bukan laba berulang.

Dengan harga Rp 545, saham PSAB lebih cocok bagi investor trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan momentum harga emas dan divestasi. Untuk investor fundamental jangka panjang, saham ini terlihat overvalued dan penuh risiko. Saya pribadi tidak berinvestasi di saham PSAB karena sudah terlihat overvalued dan memiliki hutang yang cukup besar.

Adapun ide hal lain yang bisa kamu investasikan seperti harga wajar saham BBYB, valuasi saham JPFA, maupun harga wajar dari saham BBRI.

Tabel Ringkasan Valuasi

MetodeNilai WajarHarga Sekarang (28 September 2025)Potensi Upside/Downside
PER (20-30x)Rp 624 – Rp 936Rp 545+15% s/d +72%
PBV (2-3x)Rp 530 – Rp 795Rp 545-3% s/d +46%
DCFRp 104 – Rp 223Rp 545-59% s/d -80%
DCF + DivestasiRp 247 – Rp 366Rp 545-33% s/d -55%
DCF + DeleveragingRp 276Rp 545-49%

Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor.

Essa Faizal

Telah berpengalaman 7 tahun di pasar modal dan juga memiliki latar belakang sebagai Engineer tetapi menyukai bidang keuangan dan marketing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *