
Memahami apakah harga wajar saham BBRI sedang berada di bawah nilai wajarnya (undervalued), sesuai harga (fair valued), atau justru terlalu mahal (overvalued), adalah langkah krusial sebelum mengambil keputusan beli atau jual. Inilah yang dikenal sebagai proses valuasi saham upaya untuk menghitung nilai intrinsik sebuah saham dibandingkan dengan harga pasar saat ini.
Salah satu saham yang sering menjadi incaran investor adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau lebih dikenal dengan BBRI. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BBRI memiliki reputasi kuat dalam menyalurkan kredit ke sektor mikro dan UMKM, sekaligus dikenal rajin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
Namun, pertanyaannya: apakah harga saham BBRI saat ini mencerminkan nilai wajarnya? Atau justru pasar sedang terlalu optimis?
Dalam artikel ini, Ruang Belajar Investasi akan membedah bagaimana cara menghitung valuasi dan harga wajar saham BBRI menggunakan beberapa pendekatan yang umum digunakan dalam industri perbankan mulai dari Price to Book Value (P/BV) hingga model dividen seperti Gordon Growth Model (GGM). Pembahasan ini diharapkan dapat membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih bijak, terutama jika BBRI menjadi bagian dari watchlist portofoliomu.
Mengenal BBRI sebagai Emiten Perbankan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI adalah salah satu institusi keuangan tertua dan terbesar di Indonesia. Didirikan pada 1895, BBRI telah tumbuh menjadi tulang punggung pembiayaan sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Juga menjadi pondasi utama perekonomian nasional.
Sebagai bank milik negara (BUMN), BBRI memiliki peran ganda: menjalankan misi sosial dalam mendukung inklusi keuangan, sekaligus mencetak profit yang solid untuk para pemegang saham.
Sekilas Profil Saham BBRI:
- Kode saham: BBRI
- Indeks: LQ45, IDX30, Kompas100, ESG Leaders
- Jumlah saham beredar: ± 150 miliar saham
- Sektor: Keuangan – Perbankan
- Pemegang saham utama: Pemerintah RI ± 53%
Apa Itu Valuasi Saham dan Mengapa Penting?
Valuasi saham adalah proses untuk menentukan nilai wajar sebuah saham berdasarkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tingkat risiko perusahaan tersebut. Ibaratnya seperti menilai harga rumah: kita perlu tahu nilai sebenarnya sebelum memutuskan membeli, agar tidak membeli terlalu mahal atau menjual terlalu murah.
Dalam dunia pasar modal, harga pasar saham bisa dipengaruhi banyak faktor seperti sentimen, spekulasi, atau berita jangka pendek. Tapi nilai wajar (atau intrinsic value) menggambarkan berapa seharusnya harga saham itu, jika kita hanya melihat faktor fundamentalnya.
Karena model bisnis bank berfokus pada aset keuangan, bunga, dan ekuitas, maka pendekatan valuasi harus disesuaikan. Di sinilah metode seperti Price to Book Value (P/BV) dan Gordon Growth Model (GGM) menjadi lebih relevan dibanding metode DCF yang biasa digunakan untuk perusahaan non-keuangan.
Metode Valuasi Saham BBRI
1. Price to Book Value (P/BV)
Mengacu pada Ekuitas yang dimiliki BBRI, yaitu menghitung seberapa besar ekuitas dan dibagi dengan jumlah total lembar saham. Sehingga, kita memiliki nilai buku per lembar saham yang bisa kita sebut sebagai PBV atau PBVS.
Rumus:
P/BV = Harga Saham / Book Value per Share
Harga saham saat ini (7 Juni 2025) adalah 4100 dengan PBV sebesar Rp.1976 per lembar saham. Maka didapat nilai PBV sebesar 2.07 kali.
PBV = 4100 / 1976 = 2.07 kali
P/BV sebesar 2.07x menunjukkan bahwa harga saham BBRI saat ini 2 kali lipat dari nilai bukunya. Untuk bank besar dengan kinerja solid dan konsisten membayar dividen, angka ini masih tergolong wajar, meski pasar memang memberi “premium” terhadap saham BBRI.
2. Justified P/BV (Berbasis ROE, COE, dan g)
Kita bisa memperkirakan nilai wajar BBRI dimasa depan dengan memperhitungkan pertumbuhan ekuitas yang akan datang.
Rumus:
Justified P/BV = (ROE – g) / (COE – g)
Data:
- Harga Saham = Rp. 4100
- g (pertumbuhan) = 8%
- COE = 12% untuk sektor perbankan
Catatan penting:
Karena ROE (3.02%) < g (8%), maka hasil Justified P/BV akan negatif atau tidak masuk akal secara teori.
Artinya:
Dengan ROE yang lebih rendah dari laju pertumbuhan dividen, model ini tidak valid karena tidak mungkin perusahaan tumbuh lebih cepat dari laba yang dihasilkan terhadap modal. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dividen terlalu agresif untuk level profitabilitas saat ini.
3. Gordon Growth Model (GGM)
Menggunakan metode GGM yaitu menghitung harga wajar saham BBRI berdasarkan dividen dan asumsi pertumbuhan stabil.
Rumus:
Nilai Wajar = D1 / (COE – g)
Data:
- Dividen tahun depan = D1 = 343 × (1 + 0.08) = Rp370.44
- COE = 12% atau 0.12
- g = 8% atau 0.08
Hitung:
Nilai Wajar = 370.44 / (0.12 – 0.08)
= 370.44 / 0.04
≈ Rp9.261
Harga wajar saham BBRI berdasarkan dividen dan asumsi pertumbuhan stabil adalah sekitar Rp9.261. Harga pasar saat ini Rp4.100 → berarti secara GGM, saham ini berpotensi undervalued, jika dan hanya jika BBRI mampu mempertahankan pertumbuhan dan payout dividen tersebut.
Analisis Payout Ratio dan Dividen BBRI
Salah satu daya tarik utama saham BBRI bagi investor jangka panjang adalah konsistensinya dalam membagikan dividen. Bahkan di tengah tantangan ekonomi, BBRI tetap mempertahankan kebijakan bagi hasil yang menarik, menjadikannya salah satu dividend stocks paling dicari di sektor keuangan Indonesia.
Dividen BBRI: Tren dan Angka Terbaru
- Dividen per saham 2023: Rp315
- Dividen per saham 2024: Rp343
- Pertumbuhan tahunan: Sekitar 8–9%
Peningkatan ini mencerminkan komitmen manajemen dalam menjaga distribusi laba kepada pemegang saham, sekaligus mencerminkan kepercayaan terhadap kesehatan fundamental bank.
Payout Ratio: Terlalu Besar?
Payout ratio BBRI pada tahun 2024 tercatat sebesar ±95% dari laba bersih artinya hampir seluruh laba dibagikan sebagai dividen.
Apakah ini wajar?
Kelebihan:
- Menunjukkan perusahaan sangat menguntungkan dan tidak terlalu membutuhkan laba ditahan untuk ekspansi besar.
- Menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.
Catatan penting:
- Payout yang terlalu tinggi bisa mengurangi fleksibilitas dalam menghadapi kondisi tak terduga.
- Jika laba bersih menurun tajam di tahun depan, manajemen harus memilih antara menurunkan dividen atau mengambil dana dari cadangan (yang bisa menurunkan ekuitas dan CAR).
Namun mantan Direktur Utama BRI (2019-2025) yaitu Sunarso mengatakan “Fundamental keuangan BBRI sangat kuat dan tidak memerlukan modal tambahan hingga 5 tahun kedepan. Sehingga para investor jangan khawatir mengenai payout ratio yang besar.”
Payout Tinggi dan Harga Saham: Dua Sisi Mata Uang
Menariknya, payout tinggi dapat menyebabkan valuasi saham naik (karena investor menghargai dividen stabil), namun bisa juga menekan pertumbuhan nilai buku, sehingga membatasi kenaikan jangka panjang.
Dalam konteks GGM, dividen tinggi dengan pertumbuhan moderat memperbesar nilai wajar saham, seperti yang kita lihat sebelumnya (Rp9.261 per saham).
Kesimpulan Singkat
- Dividen BBRI terus tumbuh dan saat ini termasuk yang tertinggi di sektor perbankan.
- Payout ratio 95% tergolong sangat tinggi, tetapi masih masuk akal karena BBRI:
- Memiliki ekuitas kuat
- ROE historis biasanya tinggi
- Tidak dalam fase ekspansi agresif
Berapa Harga Wajar Saham BBRI Saat Ini?
Setelah kita telaah berbagai pendekatan valuasi, mulai dari rasio buku, model dividen, hingga analisis payout, berikut adalah rangkuman nilai wajar saham BBRI berdasarkan data 2024:
Metode Valuasi | Nilai Wajar / Rasio | Kesimpulan |
P/BV Aktual | 1.98x | Sedikit premium, masih wajar |
Justified P/BV | Tidak valid (ROE < g) | Tidak dapat digunakan saat ini |
Gordon Growth Model | Rp9.261 | Undervalued jika asumsi dividen stabil |
Harga Pasar Saat Ini | Rp4.100 | Jauh di bawah nilai GGM |
Dari sisi dividend valuation, harga saham BBRI saat ini tergolong menarik, apalagi jika kamu mengincar pendapatan pasif dari dividen.
Rasio P/BV saat ini memang memberi sinyal sedikit premium, tapi masih sejalan dengan reputasi BBRI sebagai bank dengan rekam jejak profitabilitas tinggi.
Justified P/BV tidak dapat digunakan karena ROE yang tercatat rendah (3.02%) tampaknya tidak mencerminkan kekuatan kinerja sesungguhnya, atau perlu direview ulang jika angkanya bukan annualized.
Harga Wajar Saham BBRI Menurut Sekuritas dan Analis
Adapun beberapa rekomendasi harga wajar saham bbri menurut dari para praktisi yang bekerja di berbagai perusahaan dan firm. Data ini didapat dari Mirae Asset Sekuritas yang saya ambil sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga wajar.
Date | Firm Name | Recommend | Target Price | Poten.(%) |
2025/05/23 | Mandiri Sekuritas | buy | 3800 | 7.32 |
2025/05/22 | Macquarie | outperform | 4420 | 7.8 |
2025/05/22 | PT Verdhana Sekuritas Indonesia | buy | 5000 | 21.95 |
2025/05/21 | Trimegah Securities | buy | 6400 | 56.1 |
2025/05/09 | UOB KayHian (Equity) | buy | 4500 | 9.76 |
2025/05/08 | Autonomous Research | outperform | 4450 | 8.54 |
2025/05/08 | PT. Sinarmas Sekuritas | None | 4400 | 7.32 |
2025/05/07 | Maybank Investment Banking Group | buy | 4900 | 19.51 |
2025/05/06 | DBS Bank | hold | 3600 | 12.2 |
2025/05/05 | OCBC Sekuritas | buy | 5000 | 21.95 |
2025/05/04 | JP Morgan | neutral | 3900 | 4.88 |
2025/05/02 | RHB Research | buy | 4400 | 7.32 |
2025/05/02 | Samuel Sekuritas Indonesia | hold | 4000 | 2.44 |
2025/05/02 | Yuanta Investment Consulting | buy | 5400 | 31.71 |
2025/05/02 | Bahana Securities | buy | 4800 | 17.07 |
2025/05/02 | PT Buana Capital | buy | 4800 | 17.07 |
2025/05/01 | BNI Securities | buy | 4700 | 14.63 |
2025/05/01 | CLSA | None | 4750 | 15.85 |
2025/04/30 | CGS International | None | 4900 | 19.51 |
Kesimpulan Akhir
Berdasarkan data dan pendekatan valuasi yang tersedia, harga saham BBRI di kisaran Rp4.100 masih berada di bawah estimasi nilai wajarnya, terutama jika kita melihat dari pendekatan dividen (GGM).
Bagi investor yang mengutamakan income dari dividen dan yakin pada stabilitas BBRI dalam jangka panjang, harga saat ini bisa menjadi peluang menarik. Namun, tetap bijak selalu kombinasikan analisis valuasi ini dengan monitoring kinerja keuangan dan kondisi makro.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada metode valuasi yang sempurna. Setiap pendekatan memiliki asumsi dan keterbatasan masing-masing. Oleh karena itu, investor disarankan untuk:
- Menggabungkan analisis fundamental dengan sentimen pasar, berita ekonomi, dan tren industri.
- Terus memantau laporan keuangan dan aksi korporasi BBRI, termasuk kebijakan dividen, kualitas aset, dan arah pertumbuhan kredit.
- Tidak hanya terpaku pada satu titik harga, tetapi memahami konteks jangka panjang perusahaan.
“Valuasi adalah panduan, bukan kepastian. Yang penting adalah konsistensi dalam membuat keputusan rasional berbasis data.” – Essa Faizal, Penulis di Ruang Belajar Investasi.
Referensi
- Indonesia Stock Exchange (IDX). “Profil Emiten BBRI – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.” Diakses 8 Juni 2025. https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/BBRI
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. “Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan.” Diakses 8 Juni 2025. https://bri.co.id/report
Tinggalkan Balasan